Menteri Agama menuturkan bahwa Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan berat terkait intoleransi, fanatisme, radikalisme dan terorisme. Paparnya, masih ada sekelompok orang yang mengharapkan Indonesia itu hanya satu warna saja.

Bagaimanapun, Indonesia dibangun atas dasar pluralisme. Indonesia tidak mungkin berdiri jika tidak ada umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu dan kepercayaan lokal. Dengan demikian, maka tidak boleh ada satu kelompok pun mengklaim dirinya paling memiliki Indonesia.

Lanjutnya, sejak dulu orang Indonesia dibiasakan dengan nasihat 'sing waras ngalah' (yang waras mengalah), tapi sebenarnya justru, ‘Sing waras ojo ngalah. Kalau yang waras mengalah, maka yang menang yang tidak waras itu. Menang di sini dalam arti merasa paling berhak atas Indonesia.

Keberagaman di Indonesia memang sudah terbukti menjadi kekuatan Indonesia. Di masa kolonial keberagaman menjadi kekuatan untuk melawan penjajah.

Sesuai dengan ajaran agama, maka saat jumlah kita semakin banyak, justru kita memiliki kewajiban melindungi yang kurang banyak.